Top Ad 970x90

Wednesday, November 4, 2015

Imperium Islam Andalusia Pengawal Renaisans di Eropa

Imperium Islam Andalusia Pengawal Renaisans di Eropa
Sebelum memasuki Spanyol (Andalusia), kekuatan Islam telah lebih dulu menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah. Penguasaan sepenuh-nya atas Afrika Utara itu terjadi di jaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd al-Malik mengangkat Hasan ibn Nu'man al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu.

Pada masa Khalifah al-Walid, Hasan ibn Nu'man sudah digantikan oleh Musa ibn Nushair. Di zaman al-Walid itu, Musa ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penaklukkan ke daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di beberapa kawasan pegunungan.

Penaklukan wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi Khalifah Bani Umayah berproses selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa al-Walid).

Islam pertama kali masuk ke Andalusia pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara. Sebelum datangnya Islam, negeri ini dikenal dengan nama Iberia atau Asbania. Kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalus. Dalam bahasa Arab, kata "Al-Andalus" diartikan sebagai "menjadi hijau saat akhir musim panas."

Dalam perjalanan penaklukan Andalusia, memunculkan tiga nama pahlawan Islam yang dapat disebut-sebut paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.

Sebelum dikalahkan dan kemudian berada dibawah kekuasaan Islam, banyak kawasan Andalusia yang menjadi kantong-kantong yang menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan Gotik.
.
Dinamika Kejayaan Islam di Andalusia 


Dalam sejarah peradaban Islam, Andalusia adalah salah satu pusat kekuasaan Islam yang terbesar di benua Eropa itu.

Kaum muslim menaklukkan Andalusia yang dikuasai orang-orang Goth pada tahun 92 Hijriyah (711 M). Kaum muslim berkuasa di Andalusia selama hampir 8 abad melahirkan sebuah peradaban Islam ilmiah yang gemilang. Meskipun masa kejayaan Andalusia sudah berakhir, namun warisan budayanya masih bertahan hingga hari ini. Masa kejayaan yang bertahan lebih dari 7 abad lamanya itu belum pernah tertandingi oleh negeri manapun hingga saat ini. 

Kejayaan Andalusia tak lepas dari peran khalifah Bani Umayah, Abdul Rahman I (756-788 M). Ia adalah pemimpin yang terpelajar, berminat di bidang sastra bahkan ia membangun tempat khusus yang diberi nama "Darul Madaniyat" untuk pengembangan kesusasteraan kalangan wanita Andalusia.

Setelah masa Abdul Rahman I, penggantinya juga adalah seorang khalifah yang juga memberi perhatian istimewa dalam bidang ilmu pengetahuan. Jasanya yang terbesar adalah penyebaran bahasa Arab di seluruh semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal). Ia yang menjadikan bahasa Arab sebagai 'lingua franca' dalam hubungan antar bangsa pada masa-masa selanjutnya.

Pada saat itu, Andalusia merupakan sebuah pusat pendidikan. Kota-kota seperti Toledo, Sevilla, Granada, dan Cordoba adalah mengalami kemajuan pesat dalam kejayaan Islam di Andalusia sepanjang lima abad.

Banyak kota di Andalusia menjadi pusat ilmu pengetahuan dan peradaban yang membuat banyak pelajar-pelajar Eropa menimba ilmu di sana. Pada masa itu, ilmuwan muslim di Andalusia sudah mengetahui bahwa matahari sebagai pusat tata surya, di masa yang sama bangsa Eropa masih memperdebatkan teori geosentris ptolemeus (bumi sebagai pusat edar).

Warisan Peradaban Islam di Cordoba

Sebagai kota yang gemilang, Cordoba saat ini masih menyimpan jejak kejayaan Islam di masa lalu. Di antaranya adalah Masjid Jami' Cordoba. Masjid Jami' Cordoba merupa-kan salah satu unsur peradaban Cordoba yang sangat penting dan masih tetap bertahan hingga sekarang. Masjid ini adalah masjid yang paling masyhur di Andalusia, bahkan di seluruh Eropa. (Bahkan keberadaannya masih menjadi perebutan antara kaum Kristiani dan umat Muslim di Spanyol, hingga saat ini.

Masjid ini mulai dibangun Abdurrahman ad-Dakhil tahun 170 Hijriyah (786 M), kemudian diteruskan oleh putranya Hisyam dan khalifah-khalifah setelahnya. Setiap khalifah memberikan sesuatu yang baru kepada masjid tersebut, dengan memper-luas dan memperindahnya agar menjadi masjid yang paling indah di Cordoba dan masjid terbesar di dunia saat itu.

Peran Masjid Cordoba tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun masjid ini juga berfungsi sebagai perguruan tinggi, bahkan salah satu yang paling masyhur di dunia dan markas ilmu pengetahuan di Eropa. Para pencari ilmu datang dari berbagai negeri, baik dari Timur maupun dari Barat.

Dari perguruan tinggi ini, pemikiran-pemikiran Arab ditransfer ke Eropa selama berabad-abad. Berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi dipelajari di sini dan para pengajarnya merupakan orang-orang yang sangat kompeten di masing-masing cabang ilmu.

Pada masa Islam, berbagai sarana keilmuan telah dibangun, gedung-gedung sekolah, universitas, perpustakaan dengan penerjemahan buku-buku yang aktif, masjid dan taman yang indah untuk para pelajar berdiskusi, institusi keilmuan bagi masyarakat kurang mampu dan menjadikan Cordoba pusat ilmu pengetahuan.

Pemikir-pemikir muslim di sana mendorong peradaban Andalusia jauh lebih maju dibanding negara-negara lain. Keberhasilan ilmu pengetahuan itu terealisasi dalam pembangunan dan teknologi yang sangat memberi manfaat dan menyebar secara luas.


Mengutip Anwar G Chejne, Salmah menggambarkan keindahan Cordoba. Pada abad ke-10 Masehi, peradaban Cordoba jauh menandingi Constantinopel, dengan rumah sakit, universitas, penerbitan buku, industri kertas, masjid dan istana yang megah, perpustakaan yang lengkap, kolam mandi dan taman persiaran yang indah.

Di kota Cordoba saja terdapat 70 buah perpustakaan yang dibangun di setiap wilayah, yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat. Yang pada akhirnya, memunculkan banyak ilmuwan saat itu, seperti Al-Khwarizmi, ahli matematika, ia orang pertama yang menulis buku berhitung dan aljabar, Al-Kindi, ahli kedokteran penulis buku ilmu mata; Ar-Razi atau Rhazez penulis buku kedokteran, Abu Al-Qasim al-Zahrawi ahli bedah, Ibnu Nafis penemu sirkulasi darah, dan Ibnu Sina)

Termasuk juga, para sastrawan Ibn Abd Rabbih, Ibn Bassam, Ibn Khaqan. Ahli hukum, politik, ekonomi, astronomi Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash, ia penentu gerhana dan pembuat teropong bintang modern. Ahli hadits dan fikih; Ibnu Abdil Barr, Qadi Iyad. Sejarawan, Ibn Khaldun penemu teori sejarah. Ahli Kelautan, Ibnu Majid. Bahkan penjelajah Andalusia telah menginjakkan kakinya di benua Amerika sejak 5 abad sebelum Christopher Colombus.
.
Pengaruh Islam Dalam Renaisans di Eropa


Pada masa itu, sebagian Eropa masih berada dalam masa sulit tidak banyak kemajuan yang berarti, daerah Eropa yang berada di bawah kekhalifahan Islam mengalami perkembangan cukup berarti.

Dan ketika renaissance terjadi di kawasan Eropa, bukan berarti kelahiran kembali dari kehampaan, karena mereka hanya mengadopsi kemajuan teknologi dari Andalusia. Termasuk di Italia, karya seni dan ukirannya banyak dipengaruhi oleh seniman-seniman muslim asal Spanyol, mereka hanya melakukan sedikit memodifikasi untuk menciptakan keunikan dengan gaya mereka sendiri.

Jadi tentu saja renaissance ini sebagian besar karena pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dari umat Muslim Spanyol. Ketika tentara Salib tidak berhasil menaklukkan kekhalifahan Islam, mereka kembali dengan membawa ilmu pengetahuan dari umat Muslim. Eropa dengan tentara salibnya merubah Eropa dari kegelapan.

Ada informasi medis tentang pembedahan yang dibawa pulang, buku-buku dibawa pulang, bahasa dibawa pulang, segalanya dibawa pulang. Jadi tentara Salib benar-benar mengubah Eropa dalam suatu cara yang tak pernah terlihat sebelumnya.

Eropa berada di periode yang paling produktif dan kreatif sepanjang sejarahnya. Hal-hal seperti katedral gotik, universitas, pengadilan, dan perundang-undangan, semuanya dibangun. Hingga pada akhirnya masa kegelapan yang berlangsung lama di Eropa, mengalami perubahan yang luar biasa dalam pencapaian di semua lini kebudayaan.
jumrahonline


Top Ad 728x90